Unmuhbarru.ac.id, Makassar – Civitas Akademika Unmuh Barru menyapaikan Selamat dan Sukses atas Promosi Doktor Dr. Jumasse Basra, Rektor Universitas Muhammadiyah Bulukumba, di pascasarjana Universitas Negeri Makassar, Senin, 18 Maret 2024.
Dalam kesempatan tersebut, juga turut hadir rektor Universitas Muhammadiyah Barru, Dr. Andi Fiptar Abdi Alam. Sekaligus menyampaikan ucapan secara langsung. “Prestasi ini bukan hanya milik seorang saja, tetapi juga kegembiraan warga PTMA. Selamat dan sukses atas penyelesaian studi doktor ini,” ujar Andi Fiptar.
Selanjutnya, Andi Fiptar mengungkapkan rasa syukur atas pencapaian Dr. Jumasse Basra.
“Capaian Dr. Jumasse Basra ini merupakan inspirasi bagi seluruh sivitas akademika tidak terbatas pada Universitas Muhammadiyah Bulukumba semata, namun membawa pesan bagi para dosen untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan dan penelitian,” kata Dr. Andi Fiptar.
Sementara itu, Dr. Jumasse Basra, M.Si, yang baru saja menyelesaikan promosi doktor dalam kesempatan tersebut menegaskan bahwa penyelesaian pendidikan ini menjadi bagian berkomitmen untuk dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Universitas Muhammadiyah Bulukumba.
“Penyelesaian doktor ini menjadi motivasi bagi saya untuk terus berbenah dan meningkatkan kualitas pendidikan. Saya berharap Universitas Muhammadiyah Bulukumba dapat menjadi universitas yang unggul dan berdaya saing di tingkat nasional dan juga internasional,” ungkap Dr. Jumasse Basra.
Sementara itu, Ismail Suardi Wekke, anggota tim pengembangan Universitas Muhammadiyah Barru Bidang Kerjasama mengemukakan bahwa Unmuh Barru senantiasa menjaga komitmen dan terus menjalin kerjasama dengan pelbagai perguruan tinggi, diantaranya Universitas Muhammadiyah Bulukumba.
“Maka, dengan momentum promosi doktor ini. Sebuah anugerah tersendiri sehingga dapat memperkuat jalinan kerjasama yang sudah ada selama ini. Sekali lagi, bersama-sama dengan Civitas Akademika Universitas Muhammadiyah Barru, kita sampaikan selamat dan sukses,” kata Ismail.
“Perlu kita ingat bahwa karya disertasi bukanlah yang terakhir, namun menjadi pintu awal bagi karya berikutnya,” pungkas Ismail.