Unmuhbarru.ac.id, Barru – Penghujung Desember 2023, Universitas Muhammadiyah Barru (Unmuh Barru) bersiap melaksanakan wisuda. “Pelaksanaan wisuda menjadi kesempatan untuk juga mengenalkan kembali Universitas Muhammadiyah Barru, setelah transformasi dari STKIP Muhammadiyah Barru,” kata Rektor Unmuh Barru, Dr. Andi Fiptar Alam, M.Si.
Wisuda kali ini, akan diikuti oleh prodi Bimbingan dan Konseling. “Dimana ini merupakan prodi yang sudah dijalankan sejak 1998,” ujar Andi Fiptar.
Beberapa waktu lalu, sejak 27 November 2023 telah dilaksanakan ujian skripsi bagi menyiapkan peserta wisuda. “Dengan tahapan demi tahap yang telah disiapkan, insya Allah kita siap untuk mengadakan wisuda pada akhir Desember, sekaligus wisuda kali pertama sejak menjadi universitas,” tutur Andi Fiptar.
Sebagaimana diketahui bahwa sejak 10 Oktober 2023, STKIP Muhammadiyah Barru telah bertransformasi menjadi Universitas Muhammadiyah Barru.
Sekarang ini, ada 5 prodi yaitu Bimbingan & Konseling, Pendidikan Bahasa Inggris, Biologi, Fisika, dan Perencanaan Wilayah & Kota.
Kelima prodi tersebut sementara ini juga menerima mahasiswa baru untuk tahun akademik 2024/2025. “Termasuk adanya program RPL (Rekognisi Pembelajaran Lampau) bagi prodi Bimbingan & Konseling,” ungkap Andi Fiptar.
Sementara itu, Ismail Suardi Wekke, anggota tim pengembangan universitas bidang kerjasama menyatakan bahwa dalam pelaksanaan wisuda juga menjadi kesempatan untuk melaksanakan program kerjasama.
“Begitu pula dengan mengenalkan Unmuh Barru dalam kegiatan seremonial wisuda nantinya,” kata Ismail.
Selama Desember, Ismail mengemukakan bahwa bukan saja kegiatan wisuda. “Sementara ini kita lagi mengusulkan pelaksanaan PIKIR 2023, juga seminar, dan workshop. Termasuk kuliah tamu,” jelas Ismail.
Usai transformasi kelembagaan Unmuh Barru menyiapkan beberapa hal diantaranya pembukaan prodi, dan juga rinstisan untuk pengajuan prodi magister. Kesemuanya dilaksanakan untuk memberikan penekanan terhadap status universitas. “Jangan sampai menjadi universitas dengan atmosfer sekolah tinggi,” harap Ismail.
“Termasuk mempertahankan kerjasama regional, nasional, dan internasional,” pungkas Ismail.